Setelah hawa dingin dari ilmu tapak es penghancur raga dapat diatasi, kini Adinata tinggal melawan tapak es penghancur …
Berkata Adinata kepada Ki Gardapati dengan sopan. "Mohon ijin Ki Gardapati, berikanlah anak muda ini sejurus dua j…
"Sekarang siapa yang akan melawanku, atau apakah kalian akan mengeroyoku juga, ayo maju, aku sama sekali tidak tak…
"Mana murid-murid perempuan kalian yang cantik-cantik dan masih muda, akan aku bawa ke Nusakambangan untuk meneman…
Sebelum pertandingan selanjutnya dimulai, tiba-tiba terdengar suara tawa yang keras menggelegar namun sangat menyakitka…
Pertandingan berikutnya adalah dua lawan dua. Ki Satya dan Ki Adanu telah sepakat, biar pertandingan tidak membosankan …
Pertandingan berikutnya adalah Wilalung yang bertubuh tinggi besar melawan Danurdara. Keduanya segera masuk ke gelangga…
Pagi harinya pertandingan segera dimulai. Lebih tepatnya latih tanding. Karena sejatinya pertandingan ini bukan untuk m…
Satu hari kemudian Ki Satya mengumpulkan kelima muridnya. "Anak-anakku, sudah genap 3 kali bulan purnama kalian be…
Hari demi hari, bulan berganti bulan Adinata secara rutin berlatih olah kanuragan dengan induk harimau jantan. Namun te…
Pada suatu sore, Adinata sedang mencari kayu bakar di pinggir hutan. Tiba-tiba ia melihat seekor anak harimau yang hamp…
"Murid-muridku, saya telah cukup melihat apa yang kalian tampilkan dan peragakan, saya sangat bangga bahwa kalian …
"Selanjutnya Wilalung dan Indraswari, tunjukan kemampuan kalian kepadaku" ujar Ki Satya. "Baik Guru"…
"Adinata, kamu maju, lawan dua adikmu Bhadrika dan Nismara" perintah Ki Satya. "Baik guru" jawab Ad…
Ki Satya memanggil murid-muridnya. "Adinata, Bhadrika, Nismara, Wilalung, Indraswari kemari semua". "Ba…
Pada suatu hari yang cerah, di hutan di lereng gunung merapi, nampak sekitar 5 orang pemuda sedang belajar ilmu beladi…
Social Plugin