Adinata dan paman gembul segera bergegas menuju padepokan di lereng merapi. Karena jaraknya yang tidak begitu jauh seki…
Kedua orangtua Adinata sangat senang dan bahagia putra kebanggaannya datang. Mereka berdua sedikit heran karena Adinata…
Adinata beserta rombongan segera bergegas menuju lereng merapi. Mereka menyewa gerobak yang di tarik dengan dua ekor sa…
Pagi harinya Adinata beserta seluruh rombongan pamit kepada ki bangor. Maheswaripun ikut pamit karena mau mengikuti adi…
"Ki Bangor, bolehkah saya bertanya?" tanya Adinata dengan sopan. "Silahkan Adinata, apa yang ingin kamu …
"Bersiaplah menerima seranganku" teriak adinata. Kali ini adinata langsung menyerang musuhnya. Dengan menggun…
"Ha ha ha, ternyata ada dua orang yang bening disini, sayang kalau harus ku kirim keneraka, lebih baik aku jadikan…
Dalam puncak kemarahannya, ki bangor langsung menggunakan jurus pamungkasnya, jurus kepakan walet menghalau iblis. Ki b…
Maheswari masih termangu-mangu melihat kematian ki pasisiran ditangannya. Tiba-tiba meloncatlah seseorang dari gerombol…
"Siapakah kamu kisanak, kotor sekali mulutmu?" tanya maheswari. "Perkenalkan namaku ki pasisir dari perg…
"Hayo, siapa yang mau maju pertama?" tanya maheswari. "Aku yang maju duluan" teriak Padmana. "…
"Den nata, mohon maaf sebelumnya, bolehkah paman memberi sedikit nasihat?" tanya paman gembul. "Ada apa …
Adinata dan paman gembul belum selesai makan. Tiba-tiba datanglah seorang perempuan yang sangat cantik. "Mbok yem,…
Pagi harinya, sampailah adinata dan paman gembul di pantai watu kodok gunungkidul. Pantai Watu Kodok memiliki pasir put…
Social Plugin