Ticker

6/recent/ticker-posts

Pertarungan Harimau Muda Merapi (Bagian 2)

 


Senopati Puspanidra ditunjuk sebagai ketua pengarah kegiatan pertandingan. Ia ditunjuk atas kesepakatan kedua belah pihak. Terlihat Senopati beberapa kali berdiskusi dengan Adinata dan juga Datuk Rajo Awan untuk memastikan kesiapan. Rencananya sehabis waktu Ashar acara akan dimulai dengan pertunjukan seni beladiri pencak silat dari kedua murid utama perguruan. Terlihat Bhadrika, Nismara, Wilalung, dan Indraswari sudah bersiap di lapangan pertunjukan. Di tempat yang sama, murid utama dari pendekar harimau gunung kerinci Ghazaar, Junada, Adiputera, dan Zaheera juga sudah bersiap-siap di lapangan pertunjukan. Para penduduk desa di sekitar bukit Klangon dan juga para pelancong dari bumi Mataram telah berada disekitar lapangan pertandingan untuk menyaksikan pertunjukan seni beladiri dan juga pertandingan silat antara dua kelompok perguruan.

Akhirnya pertunjukanpun dimulai. Murid-murid utama dari perguruan silat harimau merapi yang pertama tampil. Bhadrika, Nismara, Wilalung, dan Indraswari memberi hormat pada para tamu undangan dan para penonton pertunjukkan silat. Mereka memperagakan jurus pukulan geledek ciri khas perguruan silat harimau merapi. Penontonpun bersorak kagum. Tiba-tiba, meloncatlah empat orang murid utama dari perguruan silat tebing breksi. Mereka adalah Bayuaji, Abiyasa, Admaja dan Danurdara. Mereka langsung menyerang dengan jurus tendangan halilintar. Kedua murid perguruanpun bertarung. Namun ternyata ini adalah bagian dari pertunjukkan silat. Kedua murid perguruan salingjual beli serangan namun nampak indah dilihat. Penontonpun bersorak kegirangan. Sebagai penutup kedua murid utama berdelapan orang memperagakan jurus getar bumi yang menjadi ciri khas dari kakek guru perguruan harimau merapi dan tebing breksi Eyang Jagratara. Seketika bumipun bergetar hebat. Akan tetapi para penontonpun tidak takut dan malah bersorak dan bertepuk tangan.

Giliran berikutnya adalah penampilan murid-murid dari pendekar harimau gunung kerinci. Murid utama dari pendekar harimau gunung kerinci Ghazaar, Junada, Adiputera, dan Zaheera segera bergegas melompat ketengah lapangan. Mereka memperagakan jurus silat yang menggunakan teknik dan filosofi harimau. Silat Harimau memiliki teknik yang gesit dan gerakan yang begitu indah. Namun, dibalik teknik dan gerakan yang tersebut, terdapat berbagai serangan mematikan yang diterapkan untuk melumpuhkan musuh dengan sangat cepat. Gerakan ini terkenal cukup menyakitkan dan membuat lawan tak berkutik dan hanya bisa merebah di bawah dengan tubuh yang tidak bisa melawan balik. Selain itu, Silat Harimau juga menggunakan cakar sebagai senjata untuk menyerang lawannya. Cakaran mengarah ke leher, muka dan bagian vital dari lawan. Teknik ini menjadi ciri khas yang tidak ada pada silat lainnya. Melihat gerakan jurus silat harimau yang diperagakan, para penontonpun terpukau dan terdiam sesaat. Setelah tersadar para penontonpun bertepuk tangan dan bersorak sorai memberi semangat.

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar