Ticker

6/recent/ticker-posts

Pertarungan Harimau Muda Merapi (Bagian 4)

 



Dengan senjata kerambit yang ada di tangan mirip cakar harimau, murid perguruan silat harimau kerinci menjadi kelihatan lebih ganas dan berbahaya. Dengan cepat dan lincah mereka menyerang murid perguruan lereng merapi. Melihat serangan dengan senjata yang mematikan itu murid perguruan merapi hanya bisa menangkis dan menghindar. Namun meskipun telah memakai baju zirah dan terlindungi dari luka goresan-goresan dari kerambit masih terasa sangat perih terasa di badan. Bhadrika berpikir keras. Jika keadaan ini diteruskan lama-lama ia dan tiga saudara seperguruanya yang lain akan kalah. Akhirnya Bhadrika menemukan jalan keluarnya. Ia dan saudara seperguruannya akan mengeluarkan jurus sengatan listrik gunung api purba yang pernah diajarkan oleh Adinata yang sekarang menjadi pemimpin perguruan silat harimau merapi. Dengan jurus ini ia dan saudara seperguruannya dapat melancarkan serangan-serangan jarak jauh tanpa harus melayani pertarungan jarak dekat yang diperagakan lawannya.

Bhadrika memberi isyarat kepada tiga saudara seperguruanya. Melihat kode yang diberikan Bhadrika, Nismara, Wilalung, dan Indraswari segera meloncat mundur ke belakang dan menjaga jarak dengan lawannya. Bhadrika pun juga turut meloncat kebelakang. Menyadari lawannya meloncat kebelakang, Ghazaar menjadi waspada. Ia langsung memberi isyarat pada kawan-kawan seperguruannya untuk berhenti menyerang dan mewaspadai gerakan lawan. Junada, Adiputera, dan Zaheera langsung berhenti dan mempersiapkan diri menghadapi setiap serangan berikutnya dari lawan. Senopati Puspanidrapun menyuruh para penonton agar menjauh dari arena pertandingan supaya terhindar dari bahaya.

Bhadrika dan ketiga saudaranya segera menyiapkan diri. Mereka berkonsentrasi menghimpun tenaga untuk melontarkan jurus sengatan listrik gunung api purba. Tidak berapa lama kemudian, baju zirah yang dikenakan seolah berkilat-kilat karena adanya aliran listrik. Inilah keunggulan jurus sengatan listrik gunung api purba yang bepadu dengan baju zirah yang dibuat oleh Nini Wilis dengan bahan logam khusus sangat kuat dan lentur. "Bersiaplah tuan, hadapi serangan kami" kata Bhadrika. Tanpa menunggu jawaban dari lawan, Bhadrika dan tiga saudara seperguruannya langsung menyerang dengan kekuatan penuh. "Jurus sengatan listrik gunung  api purba" teriak Bhadrika dan ketiga saudara seperguruannya yang lain. Akibatnya sungguh luar biasa, ketika Bhadrika dan ketiga saudara seperguruannya melontarkan jurus tersebut, seketika muncul seleret sinar disertai ledakan yang hebat menuju ke arah lawan. Sontak Ghazaar dan kawan seperguruannya yang lain terkejut dan berusaha menghindar dari serangan tersebut. Dengan bersusah payah para murid dari perguruan harimau kerinci menghindari serangan lawan namun ternyata karena begitu cepatnya serangan lawan, mereka terserempet juga oleh jurus sengatan listrik gunung api purba. Tak ayal, baju Ghazaar dan kawan seperguruannya menjadi compang-camping dan juga menderita luka bakar di bagian lengan ataupun kaki.

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar