Ticker

6/recent/ticker-posts

Dua Hati Tertaut Di Hargowilis (Bagian 8)

Pagi harinya tiba-tiba datang berbondong-bondong penduduk di tanah perdikan kalibiru menuju ke dusun Hargowilis. Mereka terdiri atas orangtua, pemuda, wanita dan anak-anak dengan membawa seluruh harta bendanya baik yang berupa baju, perhiasan, hasil bumi ataupun hewan ternak. Rupanya penduduk tanah perdikan Kalibiru sudah mengetahui bahwa dusun Hargowilis menjadi markas sementara prajurit mataram yang akan menumpas pemberontakan di Kalibiru dan juga mereka mendengar bahwa Adinata “harimau muda dari merapi” ada diantara para prajurit mataram itu. Mereka mencari perlindungan ke dusun hargowilis karena tempat tinggalnya sering di rampok oleh para penjahat yang tidak jarang menimbulkan korban jiwa.

Mengetahui hal ini Ki Gede Aryaguna menerima para pengungsi itu dengan tangan terbuka. Maka dibuatlah dengan segera tenda-tenda darurat yang dapat menampung mereka serta dibuatlah dapur umum. Para pemuda yang mengungsi diajak ikut latihan keprajuritan untuk siap menghadapi serangan sewaktu-waktu dari para pemberontak. Senopati Puspanidra dan Adinata terus menerus melatih para pemuda desa itu dengan sabar. Para pemuda desa terpaksa dilatih karena jumlah prajurit mataram yang terbatas dan juga agar para pemuda desa itu bisa melindungi dirinya dan keluarganya.

Setiap hari Ambarwati ditemani pengasuhnya Nyi Lastri menyediakan makanan dan minuman untuk para Adinata, Puspanidra dan juga paman gembul. Sedangkan para pemuda desa yang berlatih keprajuritan sudah disediakan makan dan minum di dapur umum. Karena setiap hari bertemu, lambat tapi pasti Ambarwati mulai merasakan suka yang amat sangat kepada Adinata. Begitupun juga Adinata, meskipun karena ia adalah seorang lelaki ia tidak terlalu menunjukkan rasa ketertarikannya itu. Beda lagi dengan paman gembul, ia selalu menggoda nyi lastri dan tampaknya nyi lastripun perlahan-lahan mulai ada hati dengan paman gembul

Bersambung


Posting Komentar

0 Komentar