Ticker

6/recent/ticker-posts

Auman Harimau Muda (Bagian 8)

Satu hari kemudian Ki Satya mengumpulkan kelima muridnya. "Anak-anakku, sudah genap 3 kali bulan purnama kalian berlatih dengan keras untuk menghadapi pertandingan di Tebing Breksi. "Apakah kalian sudah siap untuk mengikuti latih tanding itu?" tanya Ki Satya ingin mengetahui kebulatan tekad murid-muridnya. "Siap Guru" jawab Adinata dan keempat adik seperguruannya dengan serempak. Bagus, kalau begitu kita kesana dengan berjalan kaki saja, karena jaraknya tidak terlalu jauh. Kalau semuanya lancar, nanti sore kita sudah sampai kesana. Tidak berapa lama Ki Satya dan kelima muridnya berangkat dengan berjalan kaki dan membawa bekal seadanya. Lama waktu perjalanan dari lereng bukit Merapi hingga ke tebing Breksi kira-kira setengah hari jika ditempuh dengan berjalan kaki. Ditengah perjalanan mereka menyempatkan diri beristirahat dan memakan bekal nasi sayur lodeh lauk ikan asin yang dibuatkan Nini Satya sambil minum Dawet Sor Ringin Kalasan yang segarnya tiada duanya. 

Sore harinya mereka telah sampai di Padepokan Tebing Breksi. Ki Adanu menyambutnya dengan suka cita dan ramah tamah. Maklum, Ki Satya adalah kakak seperguruan dari ki Adanu dan beliau sangat menhormati kakak seperguruannya itu. Sesudah beramah tamah sebentar keenam tamunya itu segera dipersilahkan untuk mandi dan beristirahat dulu kemudian dilanjutkan dengan makan malam bersama.

Ki Adanu juga mempunyai lima murid, satu diantaranya juga perempuan. Dari yang tertua namanya Bayuaji, Abiyasa, Admaja, Danurdara dan yang terakhir bernama Ambarwati. Kelimanya juga diajak makan malam bersama untuk menjamu tamu dari padepokan lereng Merapi. Nini Adanu yang terkenal pintar memasak telah menyuguhkan nasi hangat dan sayur nangka serta ayam goreng Kalasan. Tidak lupa pula Nini Adanu membuatkan sayur tempe tahu krecek yang menjadi makanan yang sangat disukai Ki Satya. Dan merekapun makan dengan riang gembira dengan diselingi canda dan tawa.

Sebenarnya yang datang dan akan mengikuti pertandingan tidak hanya dari padepokan lereng Merapi namun ada juga dari perguruan lain diantaranya padepokan Tambakbayan, padepokan Karangsari dan masih banyak lagi, mereka juga sudah dijamu dengan baik selayaknya seorang tamu. Rencananya acara latih tanding akan digelar dipagi hari sampai malam tergantung jumlah peserta dan perkembangan situasi yang ada. Peserta yang diundang adalah yang berasal dari aliran perguruan putih yaitu perguruan silat yang mengajarkan kebaikan dan bukan jalan yang sesat.

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar