Ticker

6/recent/ticker-posts

Sang Penerus (Bagian 1)

Setelah acara latih tanding yang penuh warna dan cerita di padepokan tebing breksi Ki Satya dan keempat muridnya kembali ke padepokan lereng merapi untuk melanjutkan kehidupan rutin yang dijalanninya. Mereka berlatih ilmu kanuragan setiap hari di bawah bimbingan Ki Satya. Setelah peristiwa di tebing breksi, banyak anak muda yang mendaftarkan diri untuk menjadi murid Ki Satya dan belajar ilmu kanuragan di padepokan lereng merapi. Ki Satya gembira sekali dan semakin bangga dengan keempat murid-muridnya. 

Pada suatu malam Ki Satya memanggil keempat muridnya untuk mengobrol di pendopo padepoka. "Ada apa guru memanggil kami, adakah sesuatu yang penting?" tanya Adinata mewakili keempat adik seperguruannya. "Iya, ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan kalian" jawab Ki Satya. "Anak-anakku semua, terus terang saya sangat bangga dengan kemampuan kalian yang telah lama menimba ilmu disini. Dan dengan semakin banyaknya anak muda yang ingin berguru disini maka aku ingin minta tolong kepada kalian berlima untuk membantuku dalam mendidik murid-murid baru ini. Sanggupkah kalian?" tanya Ki Satya. "Sanggup guru" jawab Adinata, Bhadrika, Nismara, Wilalung dan Indraswari serempak.

"Anak-anakku semua, ketahuilah sebenarnya aku dan Ki Adanu adalah saudara seperguruan. Eyang Jagratara adalah guru kami berdua. Beliau mempunyai beragam ilmu sakti diantaranya adalah tapak geledek dan tendangan halilintar" Ki Satya bercerita panjang lebar. Lalu dimanakah sekarang Eyang Jagratara guru" tanya Bhadrika penasaran. "Itulah yang aku tidak ketahui ngger, terakhir terlihat sekitar sepuluh tahun yang lalu dan kini keberadaannya hilang entah dimana. Sebenarnya beliau masih mempunyai satu ilmu lagi yang sangat terkenal di dunia persilatan, yaitu jurus getar bumi. ilmu ini merupakan gabungan atau kombinasi dari jurus tapak geledek dan tendangan halilintar. Ilmu ini sangat hebat dan ditakuti oleh kalangan dunia hitam. Apalagi jika dimainkan secara berpasangan.

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar