Ticker

6/recent/ticker-posts

Sang Penerus (Bagian 2 )

"Lalu siapa sajakah yang telah menguasai jurus getar bumi itu guru?" tanya Adinata. "Setahuku, baru Eyang Jagratara yang menguasai jurus itu, karena untuk menguasai jurus itu ada persyaratan khusus" jawab ki Satya. "Apakah persyaratan khusus itu guru?" tanya Indraswari turut penasaran dengan cerita gurunya. Untuk belajar sendiri syaratnya harus menguasai paling tidak jurus tertinggi dari telapak geledek atau tendangan halilintar. Atau dapat juga dipelajari berpasangan dengan syarat salahsatunya telah menguasai sebagian besar dari jurus getar bumi dan satunya paling tidak telah menguasai sebagian besar dari jurus tapak geledek ataupun jurus tendangan halilintar" jawab Ki Satya panjang lebar. "Lalu siapakah menurut guru diantara kami berlima yang dapat menguasai jurus tersebut guru" tanya Nismara. Ki Satya mengarahkan pandangannya ke Adinata. "Ngger, menurutku kamulah orang yang paling tepat untuk mempelajari ilmu tersebut, karena kamu telah menguasai ilmu tertinggi dari jurus tapak geledek, bahkan mungkin melebihi kemampuanku" kata Ki Satya dengan lembut. "Guru, janganlah terlalu memuji ananda, takutnya ananda jadi besar kepala" jawab Adinata. "Tidak Adinata, aku sudah sangat mengenalmu, kamu punya keluhuran budi dan jiwa yang bersih, aku sangat berharap kamulah yang nanti menjadi penerusku untuk mengangkat nama besar perguruan kita" jawab Ki Satya bersemangat. "Dan aku sangat berharap kamu dapat membimbing adik-adik seperguruanmu ini agar dapat menggapai cita-cita menjadikan perguruan kita menjadi salahsatu perguruan terbaik di bumi mataram. "Terimakasih guru, nasihat guru tentu akan menjadi pegangan dalam hidupku" jawab adinata dengan santun.

Bersambung


Posting Komentar

0 Komentar