Ticker

6/recent/ticker-posts

Bangkitnya Ksatria Mataram (Bagian 3)

Ambarwati masih berdiri termangu melihat Ki saraga mati terbujur kaku dihadapannya. Namun tiba-tiba dengan secepat kilat, Ki Jagratara telah menyerang Ambarwati menggunakan jarum beracun. Sama dengan yang digunakan Ki Jangkung. Ambarwati yang lengah tidak sempat menghindar. Ia berteriak mengaduh kesakitan. Ia langsung terhuyung-huyung sempoyongan. Ki gede yang melihat putrinya terkena jarum beracun langsung cemas. "Kurang ajar kau Jagratara, kamu sama saja dengan gurumu, berbuat curang untuk mencapai kemenangan" maki Ki gede Aryaguna. Ki Jangkung dan ki Jagratara hanya tertawa mendengar ucapan Ki Gede Aryaguna. "Ha ha ha, salah sendiri, putrimu telah membunuh sahabat karibku ki Saraga" balas Ki Jagratara. "Biar dia sekalian mampus mengikuti kekasihnya harimau ompong itu" tambah Ki Jangkung. Gerombolan pemberontakpun bersorak-sorai atas tumbangnya Ambarwati.

Ki Gede Aryaguna khawatir sekali dengan keadaan Ambarwati. Badan Ambarwatipun langsung membiru dan menghitam karena terkena racun yang sangat ganas. Ki GedeAryaguna bingung sekali. Ia sama sekali belum menyiapkan penangkal racun yang tepat. Konon racun yang dimiliki oleh Ki Jangkung dan muridnya itu belum ditemukan penangkalnya hinga kini. Adinatapun yang sedang terluka karena racun dari Ki Jangkung juga begitu khawatir dengan keadaaan Ambarwati. Ia sama sekali tidak bisa menolongnya karena ia sendiri sedang berkonsentrasi untuk mengeluarkan racun itu dari badannya.

Tiba-tiba, dengan kecepatan yang mengagumkan bagai kilatan petir, nampak sesosok kakek berbaju putih namun berpenampilan seperti anak-anak langsung menyambar Ambarwati dan membawanya pergi. Ki Jangkung dan Ki Jagratarapun kaget dengan kedatangan tamu tak diundang itu. "Kurang ajar bocah gemblung, berani turut campur urusanku" umpat Ki Jangkung. Mendengar nama Bocah gemblung, Ki Gede Aryagunapun menjadi sedikit lebih tenang. Dan ia tidak begitu khawatir lagi.

Melihat Ki Gede Aryaguna menjadi tenang, Senopati Puspanidrapun menjadi keheranan. "Siapakah kakek itu guru, kenapa guru sekarang sudah jauh lebih tenang, tidak khawatir seperti tadi?" tanya Senopati Puspanidra. "Ketahuilah Anakmas Puspanidra, dia adalah Bocah Sakti dari gunung purba Nglanggeran, dan dia selain berilmu tinggi juga merupakan ahli pengobatan yang sudah cukup terkenal. Aku sangat yakin ia akan dapat menyembuhkan putriku, Ambarwati" berkata Ki Gede Aryaguna. "Dia tokoh jahat atau baik Ki Gede, mohon maaf jika saya lancang bertanya?" tanya Puspanidra penasaran. "Tenang saja, meskipun tingkahnya rada aneh seperti bocah, namun ia adalah seorang pendekar yang baik, tidak pernah berbuat jahat, dan saya dengar-dengar, ia sering menolong orang" panjang lebar Ki Gede Aryaguna menerangkan. 

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar