Ticker

6/recent/ticker-posts

Bangkitnya Ksatria Mataram (Bagian 5)

Dua kekuatan berbenturan diudara. Keduanya sama-sama terlempar dan terdorong kebelakang. Namun dengan cepat Senopati Puspanidra sudah dapat menguasai keseimbangannya dan langsung menyerang Ki Jagratara yang masih terhuyung-huyung dengan jurus tendangan halilintar, ciri khas perguruan tebing breksi. Tendangan halilintar Puspanidra, dengan telak mengenai uluhati Ki Jagratara yang tidak sempat untuk menghindar. Ki Jagratara terjatuh terlentang sambil berteriak kesakitan dan tidak berapa lama kemudian tidak bersuara. Namun ternyata ia masih hidup. Dengan merintih-rintih kesakitan ia memohon-mohon kepada senopati Puspanidra agar diampuni. "Tuan senopati, tolong, ampunilah aku, aku janji tidak akan berbuat onar lagi" berkata Ki Jagratara dengan memelas. Senopati Puspanidra sedikit luluh hatinya. Namun ia tetap waspada. Ia menghunuskan pedangnya dan mendekati Ki Jagratara. "Benarkah kamu mau tobat dan menyerahkan diri ke Mataram?" tanya senopati puspanidra. "Mau tuan senopati, aku dan seluruh anak buahku akan menyerahkan diri ke mataram untuk diadili" berkata Ki Jagratara dengan suara lemah. "Tolong bantu aku untuk berdiri tuan". Ki Jangkungpun berteriak. "Hei, jangan bodoh kau Jagratara, ingat janji perjuangan kita". "Maaf guru, aku sudah berjanji untuk kembali ke jalan yang benar" berkata Ki Jagratara membalas teriakan gurunya. 

"Hati-hati Anakmas Puspanidra" teriak Ki Gede Aryaguna mengingatkan. Senopati Puspanidra hanya mengangguk. Ia secara berlahan-lahan mendekati ki jagratara. Ketika ia akan mengulurkan tangannya, tiba-tiba secepat kilat Ki jagratara melemparkan puluhan jarum beracun ke arah Senopati Puspanidra. Puspanidra yang sedari tadi sudah waspada dengan kelicikan Ki jagratara segera bertindak sigap. Dengan pedang yang masih terhunus, ia menangkis puluhan jarum beracun yang menuju kearahnya dan sebagian jarum beracun terjatuh dan sebagian berbalik arah menyerang Ki jagratara. Ki Jagratarapun tidak sempat menghindar dan berteriak kesakitan terkena senjata makan tuan. Tidak berapa lama kemudian badannya mulai membiru dan menghitam. Dan tidak berapa lama kemudia, ia sudah tidak bernapas lagi. Ki Jagratarapun benar-benar mati terkena jarum beracunnya sendiri.

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar