Ticker

6/recent/ticker-posts

Menerima Tantangan (Bagian 4)

Setelah beberapa lama kemudian, sampailah mereka bertiga di warung mbok mirah. Mereka bertiga langsung menemui mbok mirah. "Selamat malam mbok, maaf mau tanya, bolehkah kami bertiga menginap di rumah mbok selama sekitar sepekan, untuk biayanya kami akan membayar di depan, mbok tidak usah khawatir" kata adinata. "Oh, silahkan den adinata, kami sekeluarga sangat tersanjung jika aden berkenan menginap di gubuk kami" jawab mbok lastri. "Ini kebetulan warung sudah mau tutup, den adinata tunggu sebentar ya, nanti kita bareng menuju ke rumah". 

"Saya boleh bantu menutup warung mbok?" tanya nyi lastri. "Terimakasih nyi lastri sudah mau membantu" jawab mbok lastri. Mbok mirah dengan dibantu nyi lastri dengan cekatan beres-beres warung. Tidak berapa lama kemudian mereka berempat segera menuju ke rumah mbok mirah dan pak kerto. Mengetahui kedatangan adinata beserta paman gembul dan nyi lastri, pak kerto sangat gembira. "Selamat datang den adinata, paman gembul dan nyi lastri, bapak sangat gembira dengan kedatangan kalian".

Pagi harinya, saat sarapan adinata menyampaikan maksud dan tujuannya datang menginap ke rumah pak kerto. Pak kerto dapat memahami apa yang sedang dialami oleh adinata beserta sahabat-sahabatnya dan memintanya untuk bersabar. Setelah sarapan pagi Adinata ditemani paman gembul segera menuju ke bukit gunung api purba nglanggeran untuk berlatih.

Adinata berlatih dengan tekun. Ia mempelajari buku jurus silat sengatan listrik gunung api purba yang ditemukan di reruntuhan rumah kakek darma. Adinata tidak menemui kesulitan mempelajarinya. Hari demi hari adinata belajar dengan tekun, dan sampailah adinata ke bab terakhir dari jurus sengatan listrik gunung api purba namun ia ternyata menemui kesulitan. Ia berulangkali mencobanya namun ia selalu gagal padahal waktu sudah mepet mendekati malam bulan purnama.

Bersambung



Posting Komentar

0 Komentar