Ticker

6/recent/ticker-posts

Menemui bocah sakti ke gunung api purba nglanggeran (bagian 6)

Adinata dan paman gembul beserta nyi lastri bergegas menuju gunung api purba nglanggeran, jaraknya dari dusun nglanggeran tidak begitu jauh. Setelah sekitar satu jam berjalan kaki akhirnya tibalah mereka bertiga ke puncak gunung api purba nglanggeran. Di puncak gunung nampak ada sebuah rumah sederhana berdinding gedek bambu dan beratapkan daun jerami.

Di depan rumah nampak seorang kakek-kakek yang berpakaian aneh seperti layaknya anak kecil. Melihat kedatangan Adinata, paman gembul dan nyi lastri, orang itu nampak terkejut. "hai anak muda, ada apa kalian kemari?" tanya kakek itu. "Kami sedang mencari kawan kami, Nimas Ambarwati, apakah kakek tahu?" bertanya Adinata. "Oh, aku tahu tentang gadis itu, aku akan memberitahu tapi ada syaratnya" kata kakek itu. 

"Mari kesini, duduklah dulu" kakek-kakek itu mempersilahkan tamunya untuk duduk di lincak bambu. "Terimakasih kakek" jawab Adinata beserta paman gembul dan nyi lastri. "Perkenalkan, saya Adinata, dan ini kawan saya paman gembul dan nyi lastri" kata Adinata memperkrnalkan diri. "Hmm, saya sebenarnya sudah tahu siapa kalian dan maksud kalian datang kemari" kata kakek-kakek itu. "Perkenalkan namaku Darma, dan orang-orang banyak memanggilku bocah sakti, mungkin karena pakaianku ini ya" Kakek Darma memperkenalkan diri. "Terus, bagaimana kabar Nimas Ambarwati sekarang kek, kami sangat khawatir?" tanya Adinata tidak sabar.

"Tenang-tenang, kita nanti bisa bercerita panjang lebar, Nyi Lastri, apakah kamu bisa membuatkan sekedar makanan dan minuman hangat untuk kami, di dapur sudah ada bahan-bahannya, tinggal dimasak saja" berkata Kakek Darma. "Bisa kek, saya akan segera mempersiapkannya. Nyi Lastri segera memasuki rumah dan menuju ke dapur. Rumah kakek darma cukup sederhana namun sangat bersih. Nyi Lastri segera menuju kedapur. Ternyata bahan-bahan untuk memasak sangat lengkap. Nyi lastri segera memasak dengan cekatan.

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar