Ticker

6/recent/ticker-posts

Sayembara mencari jodoh (Bagian 6)

Dalam puncak kemarahannya, ki bangor langsung menggunakan jurus pamungkasnya, jurus kepakan walet menghalau iblis. Ki bangor langsung meloncat menyerang seperti gerakan walet yang lincah, namun yang mengerikan adalah, kepakannya mengandung hawa panas yang luar biasa. Gardakapun tidak tinggal diam, iapun segera mengeluarkan salahsatu ilmu andalannya, jurus sengatan kalajengking, gardakapun sesekali menghindar dan kadang menyerang, ternyata gardaka telah mempersenjatai dirinya dengan menggunakan racun yang ditaruh di kuku jari-jari tangannya. Namun sejauh ini ternyata ki bangor masih unggul, beberapa kali ia mampu menyarangkan pukulan dan tendangannya yang disertai hawa panas yang luar biasa. Kulit gardakapun memerah terkena serangan dari kibangor yang disertai hawa panas.

"Menyerahlah gardaka, agar lebih mudah aku mengirimu keneraka" kata ki bangor. "Jangan terlalu jumawa kau bangor, aku baru mengeluarkan sebagian ilmuku" jawab gardaka. Beberapa saat kemudian gardakapun meloncat surut kebelakang. Kemudian iapun memusatkan diri. Dan, ajaib, ia seolah-olah menggandakan diri menjadi tiga orang. Kemudian ketiga gardakapun meloncat menyerang ki bangor. Hal ini menyulitkan ki bangor, ia tidak dapat membedakan mana gardaka yang asli. Berulangkali ia menyerang mengenai bayangan dari gardaka. Ketiga gardaka solah-olah menyerang ki bangor secara bersama-sama, orang awam akan melihat kibangor seperti sedang dikeroyok oleh tiga orang.

Keadaan menjadi berbalik arah. Beberapa kali serangan gardaka mulai mengenai badan ki bangor. Racun dari gardaka yang ada dikukunyapun mulai beberapa kali menggores kulit ki bangor. Lama kelamaan ki bangorpun menjadi lemah karena kehilangan tenaga dan juga menjadi lemas akibat pengaruh racun dari gardaka. Ki bangorpun terduduk tak berdaya dihadapan gardaka. "Sekarang, aku ingin lihat, apa yang bisa kamu lakukan untuk menolong anakmu" kata gardaka dengan dingin. Gardakapun berteriak kepada anak buahnya. "Seret maheswari anak ki bangor kesini, aku sangat dendam kepadanya". "Baik guru" jawab anak buahnya yang ternyata adalah murid-murid dari gardaka. 

"Seret saja keluar semua yang ada didalam rumah ki bangor" teriak gardaka. Anak buah ki bangorpun tidak ada yang berani melawan. Mereka takut dengan gardaka, apalagi tuannya sedang tak berdaya akibat pengaruh racun dari gardaka. Tidak berapa lama kemudian murid-murid gardaka menyeret beberapa orang dari dalam rumah. Diantaranya ada maheswari, ibu maheswari, pengasuh maheswari. "Den nata, lihat, ternyata ada kakek darma, nini wilis beserta den ayu ambarwati" kata paman gembul. "Iya paman, syukurlah ,mereka baik-baik saja, tapi sepertinya mereka kehilangan tenaga" jawab adinata. 

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar