Ticker

6/recent/ticker-posts

Menempa Diri di Hutan Larangan Merapi (Bagian 4)

 


Keesokan harinya Si Loreng dan kawan-kawannya datang lagi. Namun kali ini Adinata sudah mempersiapkan diri. "Loreng, maafkan aku, aku akan mengeluarkan seluruh kemampuanku, menyerahlah, jangan sampai kamu terluka" kata Adinata. Si Loreng mengangguk-angguk seolah paham dengan perkataan Adinata. Namun tidak disangka Si Loreng dan enam rekannya kelihatan bersiap-siap untuk menyerangnya kembali.

Kali ini Adinata tidak mau menjadi bulan-bulanan serangan Si Loreng dan gerombolannya, Iapun segera menggunakan ilmu puncak dari jurus getar bumi. Seketika tanah bergetar hebat, burung-burung beterbangan, pohon-pohon bergoyang-goyang bahkan ada yang tumbang. Tidak lupa Adinata menggunakan sarung tangan kulit pemberian Nini Wilis dari hutan mangunan. Rupanya Adinata juga akan menggunakan jurus sengatan listrik gunung api purba. Mengetahui Adinata telah mengeluarkan jurus getar bumi bahkan sampai tingkatan terakhir, Si Loreng tetap tenang. Ia seolah-olah memberi aba-aba kepada gerombolannya untuk bersiap menyerang.

Tidak berapa lamapun Si Loreng mengaum dengan suara yang menggelegar menyeramkan. Adinatapun bahkan sampai bergidik mendengar suaranya. Tiba-tiba Si Loreng dan keenam kawannya langsung menyerang dengan ganas. Kali ini tidak main-main, gerombolan harimau itu mengeluarkan kukunya untuk menyerang Adinata. Namun dengan zirah ditangannya Adinata menangkis setiap cakaran dari Si Loreng dan gerombolannya namun tetap saja ada beberapa serangan yang mengenai badannya.

Menyadari hal ini, Adinata lalu meloncat menjauh. Kemudian Ia menyiapkan ilmu andalannya sengatan listrik gunung api purba. Ketika Si Loreng dan kawan-kawannya akan menyerang kembali, Adinata segera melontarkan jurus sengatan listrik gunung api purba. Akan tetapi Ia mengarahkannya ke tanah di depan Si Loreng dan kawan-kawannya. Seketika tanah di depan Si Loreng menjadi menghitam dan seolah menjadi debu. Ketika Si Loreng masih terbengong-bengong, bersamaan dengan itu Adinata meloncat dengan cepat lalu menangkap kawan Si Loreng satu persatu dan melemparkan jauh darinya tanpa melukainya. 

Bersambung



Posting Komentar

0 Komentar