Ticker

6/recent/ticker-posts

Menempa Diri di Hutan Larangan Merapi (Bagian 8)

 


Kembali ke hutan larangan Merapi. Adinata nampaknya sedang berlatih serius dengan jurus barunya. Ia berpikir keras bagaimana agar jurus perisai api tidak menguras tenaganya, namun ia ternyata belum menemukan jalan keluarnya. Tenaganya dengan cepat akan terkuras habis jika ia menggunakan jurus perisai api. Iapun juga melatih jurus seribu cakar harimau yang baru saja ia ciptakan. Sebenarnya jurus cakar harimau hampir mirip dengan jurus sengatan listrik gunung api purba namun jurus seribu cakar harimau lebih cocok untuk pertarungan jarak dekat sedangkan untuk jurus sengatan listrik gunung api purba dapat digunakan untuk pertarungan jarak jauh.

Setelah berhari-hari berlatih, pagi ini Adinata akan kembali melatih jurus seribu cakar harimau yang belum lama diciptakannya. Ia mengatur pernapasan dan memusatkan energi ke jari-jari tangannya yang mengembang seperti layaknya cakar harimau. Kali ini ia memusatkan targetnya pada pohon pinus besar yang ada di hadapannya. Tangannya berkilat-kilat seolah-olah penuh energi listrik yang melingkupinya dan dalam hitungan detik ia melompat ke depan pohon pinus besar di hadapannya dan mengoyak-koyak dengan tangannya. Luar biasa pohon pinus besar itupun langsung tumbang. Namun ternyata bahaya lain menghadang. Pohon pinus besar itu ambruk menuju ke arahnya dan akan menimpanya. Menyadari hal itu sontak Adinata mengerahkan jurus perisai api tanpa disengaja dan langsung mengoyak-koyak batang pohon pinus besar yang akan menimpannya menjadi hancur berkeping-keping.

Tanpa disadari oleh Adinata, ketika ia menggunakan jurus perisai api dan seribu cakar harimau secara hampir bersamaan, ternyata sarung tangan pemberian dari nini wilis telah robek dan sudah tidak bisa digunakan lagi. Namun anehnya kekuatan dari sarung tangan itu seolah-olah telah menyatu dengan dirinya. Adinatapun juga tidak merasakan kelelahan ketika menggunakan jurus perisai api yang baisanya menguras tenaganya. Menyadari hal ini Adinata tersenyum dan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar