Ticker

6/recent/ticker-posts

Pemandangan Indah di Bukit Klangon (Bagian 3)

 


Selepas Isya Adinata langsung bergegas menuju pendapa padepokan. Disana para tamu undangan terutama bapak-bapak dan para pemuda sedang duduk-duduk santai. Sedangkan Ibu-ibu dan para pemudi ada yang beristirahat, ada yang mengobrol di dalam padepokan atau membantu memasak di dapur. "Mari Ngger, duduk sini" sapa Ki Satya begitu melihat Adinata sudah datang. "Baik guru" jawab Adinata dengan sopan. Adinatapun segera datang dan sungkem kepada Ki Satya gurunya, Ki Paramudya orangtuanya, Ki Adanu guru dari padepokan tebing breksi, Ki Gede Aryaguna dari dusun Hargowilis orangtua dari Ambarwati, Ki Bangor dari pantai watu kodok orangtua dari Maheswari, Tumenggung Sadawira dan senopati Puspanidra dari kerajaan Mataram, serta Kakek Darma dari Gunung Api Purba Nglanggeran. "Adinata, bagaimana kabarmu nak" tanya Ki Gede Aryaguna. "Alhamdulilah Ananda baik-baik saja bopo" jawab Adinata dengan hormat dan penuh tata krama.

"Adinata, sebenarnya ada yang ingin sekali aku tanyakan?" kata Ki Gede Aryaguna. "Apakah itu Bopo, sampaikanlah, Insyaallah ananda akan menjawabnya" jawab Adinata. "Begini nak, kamu kan sudah lama dekat dengan Ambarwati, saya ingin sekali mengetahui keseriusanmu, kapankah kamu akan menikahinya?" tanya Ki Gede Aryaguna serius. "Iya Bopo, saya bersedia menikahi Ambarwati dalam waktu dekat ini, namun untuk persiapan dan lain-lain, saya serahkan kepada Bopo saya Ki Paramudya dan Bopo Ki Gede Aryaguna untuk berembug" jawab Adinata dengan tegas tapi sopan. "Baguslah kalau begitu nak, Bopo lega mendengarnya" sahut Ki Gede Aryaguna mengangguk-angguk puas dengan jawaban Adinata. "Tapi Bopo, ada yang ingin aku sampaikan" kata Adinata agak ragu takut menyinggung Ki Gede Aryaguna. 'Sampaikanlah ngger anaku, tidak perlu takut?" kata Ki Gede Aryaguna. "Begini Bopo, karena suatu peristiwa di pantai watu kodok, ananda telah berjanji menikahi nimas Maheswari putri satu-satunya dari Ki Bangor, menurut Bopo bagaimana?" tanya Adinata sambil sedikit takut. "Tenanglah nak, bopo sudah mendengar ceritanya dengan rinci, dan itu murni bukan kesalahanmu, kamu hanya berusaha menegakkan kebenaran, masalah ini biar Bopo, Bopomu Ki Paramudya, Ki Satya dan Ki Bangor yang akan berembug untuk menyelesaikan bagaimana sebaiknya" jawab Ki Gede Aryaguna. KI Paramudyam Ki Bangor dan Ki Satya mengangguk tanda menyetujui ucapan Ki Gede Aryaguna.

"Ngger Adinata, bagaimana dengan latihanmu, sudah siapkah kamu menghadapi para pendekar Andalas terutama Datuk Rajo Awan dan murid utamanya Dubalang Mudo?" tanya Ki Satya. "Berkat doa restu Ki Satya dan para tetua disini insyaallah ananda sudah siap menghadapi pertandingan ilmu kanuragan di Bukit Klangon" jawab Adinata dengan mantap. "Syukurlah ngger, saya sangat percaya dengan kemampuanmu, jika kamu menyatakan sudah siap, berarti kamu memang sudah cukup yakin dengan kemampuanmu dan kami para orangtuamu hanya bisa mendoakanmu agar bisa berjaya di bumi mataram ini" berkata Ki Satya bangga. "Terimakasih guru, doa guru beserta para tetua disini akan memudahkan langkah ananda menghadapi segala rintangan yang akan dihadapi" jawab Adinata sambil menunduk penuh hormat.

Para penduduk desa yang mendengar akan ada pertandingan di bukit Klangonpun sudah berdatangan. Mereka datang berbondong-bondong dari seluruh penjuru kerajaan Mataram. Mereka sudah mendengar nama besar Adinata yang berjuluk harimau muda dari mataram.  Mereka sangat penasaran dengan adu ilmu tingkat tinggi yang akan diperagakan oleh kedua perguruan yaitu padepokan lereng merapi dan pendekar Harimau dari gunung Kerinci. Oleh pihak padepokan mereka dibuatkan tenda-tenda yang layak untuk tempat menginap sementara di sekitar padepokan. Makan dan minum sudah disediakan oleh padepokan, namun ternyata para tamu itu juga sudah membawa bekal sendiri sehingga tidak terlalu merepotkan. Ramainya para pengunjung juga nebgundang para pedagang makanan dan minuman musiman untuk datang berjualan. Bahkan penjual pakaianpun juga ada. Ternyata pertandingan yang akan diselenggarakan di bukit klangon membawa berkah bagi para pedagang baik dari penduduk sekitar ataupun saudagar dari jauh.

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar